Jumlah totalnya 18 atau 20 raka’at sehari semalam.
Dibagi menjadi 2 kelompok besar :
1. YANG SUNNAH MUAKKAD : (sangat ditekankan untuk diamalkan, bahkan jika terlewat, boleh dikerjakan di waktu lainnya. Misalnya : shalat 2 raka’at ba’da dhuhur boleh dikerjakan setelah ashar karena ba’da dhuhur sibuk menerima tamu).
Shalat sunnah rawatib yang muakkad jumlahnya 10 atau 12 raka’at.
* 2 raka’at sebelum shalat shubuh.
* 2 raka’at atau 4 raka’at sebelum shalat dhuhur.
* 2 raka’at setelah dhuhur
* 2 raka’at setelah shalat maghrib.
* 2 raka’at setelah shalat isya’.
SUMBER RUJUKAN
(1) JUMLAHNYA 10 RAKA’AT
عَنِ ابْنِ عُمَرَ - رضى الله عنهما - قَالَ حَفِظْتُ مِنَ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِى بَيْتِهِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الصُّبْحِ
Dari Ibnu Umar r.a dia berkata : Aku hafal (shalat sunnah) dari Nabi saw sebanyak 10 raka’at , yaitu :
- 2 raka’at sebelum dhuhur
- 2 raka’at setelah dhuhur
- 2 raka’at setelah maghrib di rumahnya
- 2 raka’at setelah isya’ di rumahnya
- 2 raka’at sebelum shalat shubuh
Hadits shahih riwayat Al Bukhari Kitabut Tahajjud bab 34 no 1180
(2) JUMLAHNYA 12 RAKA’AT
عَنْ عَنْبَسَةَ بْنِ أَبِى سُفْيَانَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّى لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِىَ لَهُ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
Bersumber dari Ummu Habibah r.a , istri Nabi saw , bahwasanya dia berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Tidaklah seorang Muslim mengerjakan shalat karena Allah setiap harinya 12 raka’at sebagai shalat tambahan (shalat sunnah) selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga , atau dibangunkan baginya sebuah rumah di surga.
Hadits shahih riwayat Muslim Kitabu Shalatil Musafirin bab 15 no 728
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ ثَابَرَ عَلَى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ
قال الشيخ الألباني : صحيح
Bersumber dari Aisyah r.a dari Nabi saw yang bersabda : Barangsiapa yang mengerjakan 12 raka’at secara terus menerus (kontinyu) maka Allah Azza Wajalla membangunkan baginya rumah di surga , yaitu :
- 4 raka’at sebelum dhuhur
- 2 raka’at setelah dhuhur
- 2 raka’at setelah maghrib
- 2 raka’at setelah isya’
- 2 raka’at sebelum fajar ( sebelum shalat shubuh)
Hadits shahih riwayat Nasai Kitabu Qiyamil Laili bab 66 no 1795
PENJELASAN :
Shalat sunnah rawatib yang muakkad jumlahnya adalah 10 atau 12 raka’at dalam sehari semalam.
Riwayat yang 10 ataupun yang 12 raka’at sama sama shahih.
Perbedaan jumlah raka’at tersebut terletak pada : jumlah shalat sunnah qabliyah dhuhur, apakah 2 raka’at atau 4 raka’at.
Jika qabliyah dhuhur 2 raka’at maka jumlahnya menjadi 10 raka’at sehari semalam.
Jika qabliyah dhuhur 4 raka’at maka jumlahnya menjadi 12 raka’at sehari semalam.
HANYA SAJA , DIDAPATI HADITS LAINNYA YANG MENDUKUNG RIWAYAT YANG 12 RAKA’AT :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا لَمْ يُصَلِّ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ صَلاَّهُنَّ بَعْدَهُ.
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
قال الشيخ الألباني : حسن
Bersumber dari Aisyah r.a , bahwasanya Nabi saw apabila tidak (sempat) mengerjakan 4 raka’at sebelum dhuhur , maka beliau saw mengerjakannya setelah dhuhur.
Hadits riwayat Tirmidzi Kitabush Shalah bab 205 no 426
Imam Tirmidzi dan syaikh Al Albani menilainya sebagai hadits hasan
عَنْ عَنْبَسَةَ بْنِ أَبِى سُفْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ أُخْتِى أُمَّ حَبِيبَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
قال الشيخ الألباني : صحيح
Bersumber dari Ummu Habibah r.a istri Nabi saw berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang menjaga 4 raka’at sebelum dhuhur dan 4 raka’at setelahnya maka Allah mengharamkan neraka baginya.
Hadits shahih riwayat Abu Dawud Kitabut Tathawwu’ bab 7 no 1269 (ini adalah lafadznya)
Tirmidzi Kitabush Shalah bab 205 no 428
Nasai Kitabu Qiyamil Laili bab 67 no 1816
IMAM AL HAFIDZ IBNU HAJAR AL ‘ASQALANI BERKATA (tentang 2 raka’at atau 4 raka’at sebelum dhuhur ) :
Pendapat yang lebih utama adalah memahami kedua hadits itu dalam 2 kondisi yaitu : terkadang Nabi saw mengerjakan 2 raka’at dan pada waktu lainnya Nabi saw mengerjakannya 4 raka’at.
Ada pula yang mengatakan bahwa : Rasulullah saw mengerjakan di rumah 2 raka’at kemudian keluar ke masjid dan mengerjakan lagi 2 raka’at. Ibnu Umar r.a melihat yang 2 raka’at di masjid dan tidak melihat yang 2 raka’at di rumah. Sedangkan Aisyah r.a melihat keduanya di rumah sebanyak 4 raka’at.
Tetapi pendapat pertama lebih kuat (yaitu terkadang Nabi saw mengerjakan 2 raka’at dan pada waktu lainnya Nabi saw mengerjakannya 4 raka’at)., karena didukung oleh hadits lainnya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Dawud :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ صَلاَةِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ تَطَوُّعِهِ فَقَالَتْ كَانَ يُصَلِّى فِى بَيْتِى قَبْلَ الظُّهْرِ أَرْبَعًا ثُمَّ يَخْرُجُ فَيُصَلِّى بِالنَّاسِ
تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح على شرط مسلم
Bersumber dari Abdullah bin Syaqiiq dia berkata : Aku bertanya kepada Aisyah r.a tentang shalat sunnahnya Rasulullah saw , maka Aisyah r.a berkata : Bahwa Nabi saw biasa mengerjakan shalat 4 RAKA’AT SEBELUM DHUHUR DI RUMAHKU kemudian keluar dan mengerjakan shalat berjama’ah dengan orang banyak ......
Hadits shahih riwayat Muslim Kitabu Shalatil Musafirin bab 16 no 730 (ini adalah lafadznya)Ahmad 6/30
ABU JA’FAR ATH THABARI BERKATA : 4 raka’at adalah yang sering dilakukan oleh Nabi saw , sedangkan 2 raka’at hanya sesekali dilakukannya.
LIHAT : Kitab Fat-hul Baari , syarah terhadap Kitab Shahih Al Bukhari jilid 4 halaman 75 Kitabut Tahajjud bab 34 hadits no 1180
2. YANG GHAIRU MUAKKAD : (anjuran biasa , tidak seperti sunnah muakkad).
Shalat sunnah rawatib yang ghairu muakkad jumlahnya ada 8 raka’at
* 2 raka’at setelah 2 raka’at setelah dhuhur (sehingga ba’diyah dhuhur jadi 4 raka’at)
* 4 raka’at sebelum shalat ashar.
* 2 raka’at sebelum maghrib.
SUMBER RUJUKAN :
(1) TAMBAHAN 2 RAKA’AT SETELAH 2 RAKA’AT BA’DA DHUHUR.
عَنْ عَنْبَسَةَ بْنِ أَبِى سُفْيَانَ قَالَ سَمِعْتُ أُخْتِى أُمَّ حَبِيبَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ
قال الشيخ الألباني : صحيح
Bersumber dari Ummu Habibah r.a istri Nabi saw berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang menjaga 4 raka’at sebelum dhuhur dan 4 raka’at setelahnya maka Allah mengharamkan neraka baginya.
Hadits shahih riwayat Abu Dawud Kitabut Tathawwu’ bab 7 no 1269 (ini adalah lafadznya)
Tirmidzi Kitabush Shalah bab 205 no 428
Tirmidzi Kitabush Shalah bab 205 no 428
Nasai Kitabu Qiyamil Laili bab 67 no 1816
PENJELASAN :
Kalimat “4 raka’at setelah dhuhur” maknanya : 2 raka’at yang muakkad dan ditambah lagi 2 raka’at yang ghairu muakkad
(2) EMPAT RAKA’AT SEBELUM SHALAT ASHAR
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
قال أبو عيسى هذا حديث غريب حسن
قال الشيخ الألباني : حسن
تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده حسن
Bersumber dari Ibnu Umar r.a dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Semoga Allah mencucurkan rahmat-Nya kepada seseorang yang mengerjakan shalat 4 raka’at sebelum ashar.
Hadits hasan riwayat Abu Dawud Kitabut Tathawwu’ bab 8 no 1271 (ini adalah lafadznya)
Tirmidzi Kitabush Shalah bab 206 no 430
Tirmidzi Kitabush Shalah bab 206 no 430
Nasai Kitabul Imamah bab 65 no 874
(3) DUA RAKA’AT SEBELUM SHALAT MAGHRIB
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ الْمُزَنِىُّ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « صَلُّوا قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ » . - قَالَ فِى الثَّالِثَةِ - لِمَنْ شَاءَ
Bersumber dari Ibnu Buraidah dia berkata : telah mengkhabarkan kepadaku Abdullah Al Muzani r.a dari Nabi saw yang bersabda : Shalatlah kalian sebelum shalat maghrib (3x).
Dan pada ketiga kalinya , Nabi saw bersabda : bagi siapa yang mau.
Hadits shahih riwayat Al Bukhari Kitabut Tahajjud bab (35) Ash Shalaatu Qablal Maghrib no 1183 ( ini adalah lafadznya ).
Abu Dawud Kitabut Tathawwu’ bab (11) ash shalaatu qablal maghrib no 1281.
PENJELASAN :
Hadits ini adalah dalil yang sangat jelas dan terang , bahwa Rasulullah saw sendiri yang memerintahkan shalat sunnah sebelum maghrib.
Kalimat “sebelum maghrib” maknanya : setelah adzan maghrib dan sebelum iqamah.
Makna ini harus diambil karena :
1. Kalau diartikan sebelum adzan maghrib , maka terbentur dengan larangan dari Nabi saw , yaitu tidak boleh mengerjakan shalat sunnah setelah shalat ashar sampai matahari terbenam. Maka kalau seseorang shalat sunnah sebelum adzan maghrib , berarti dia telah melanggar larangan dari Nabi saw.
2. Kalau diartikan bahwa salatnya ketika adzan maghrib dikumandangkan , maka hal ini sulit diterima. Karena adanya perintah dari Nabi saw untuk mendengar adzan dan sekaligus menjawabnya serta berdo’a setelahnya.
قَالَ أَبُو عِيسَى : وَقَدْ رُوِىَ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُمْ كَانُوا يُصَلُّونَ قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
وَقَالَ أَحْمَدُ وَإِسْحَاقُ إِنْ صَلاَّهُمَا فَحَسَنٌ. وَهَذَا عِنْدَهُمَا عَلَى الاِسْتِحْبَابِ
Abu Isa (imam Tirmidzi) berkata : Telah diriwayatkan tidak hanya dari seorang shahabat Nabi saw, bahwa mereka melakukan shalat 2 raka’at sebelum shalat maghrib yaitu antara adzan dan iqamat.
Imam Ahmad dan Ishaq berkata : Jika seseorang mengerjakannya maka hal itu merupakan perkara yang baik.
Menurut kedua imam itu, shalat 2 raka’at sebelum shalat maghrib adalah sunnah .
( Lihat : Kitab Sunan Tirmidzi pada hadits no 185 )
عَنِ الْمُخْتَارِ بْنِ فُلْفُلٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ صَلَّيْتُ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. قَالَ قُلْتُ لأَنَسٍ أَرَآكُمْ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ نَعَمْ رَآنَا فَلَمْ يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا
قال الشيخ الألباني : صحيح
Bersumber dari Al Mukhtar bin Ful Ful dari Anas bin Malik r.a , dia berkata : Aku mengerjakan shalat 2 raka’at sebelum maghrib di zaman Nabi saw.
Aku bertanya kepada Anas r.a. Apakah Rasulullah saw melihatmu melakukan hal itu ?
Anas menjawab : Benar ! Nabi saw melihat kami melakukannya. Beliau saw tidak menyuruh dan tidak melarang kami.
Hadits shahih riwayat Muslim Kitabu Shalatil Musaafiriin bab 55 no 836
Abu Dawud Kitabut Tahajjud bab 11 no 1282 ( ini adalah lafadznya )
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُغَفَّلٍ الْمُزَنِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ - ثَلاَثًا - لِمَنْ شَاءَ
Bersumber dari Abdullah bin Al Mughaffal r.a, dia berkata : Nabi saw bersabda :
Diantara setiap 2 adzan terdapat shalat ( 3x ), bagi siapa yang mau.
( Diantara 2 adzan : maksudnya adalah antara adzan dan iqamah )
Hadits shahih riwayat Al Bukhari Kitabul Adzan bab (24) Kam Bainal Adzani Wal Iqamah no 624 ( ini adalah lafadznya )
Muslim Kitabu Shalaatil Musaafirin bab (56) Baina Kulli Adzanaini Shalatun no 838
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ الْمُؤَذِّنُ إِذَا أَذَّنَ قَامَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - يَبْتَدِرُونَ السَّوَارِىَ حَتَّى يَخْرُجَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - وَهُمْ كَذَلِكَ يُصَلُّونَ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ، وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ شَىْءٌ
قَالَ عُثْمَانُ بْنُ جَبَلَةَ وَأَبُو دَاوُدَ عَنْ شُعْبَةَ لَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا إِلاَّ قَلِيلٌ
Bersumber dari Anas bin Malik r.a , dia berkata : Apabila muadzdzin mengumandangkan adzan, maka para shahabat Nabi saw berdiri dan bersegera menghampiri tiang tiang, sampai Nabi saw keluar sedangkan mereka dalam keadaan seperti itu, yaitu shalat 2 raka’at sebelum maghrib. Tidak ada sesuatu antara adzan dan iqamat.
Utsman bin Jabalah dan Dawud meriwayatkan dari Syu’bah (salah satu perawi hadits ini) bahwa: Tidak ada jarak waktu antara adzan dan iqamah kecuali sebentar
Hadits shahih riwayat Al Bukhari Kitabul Adzan bab(14) Kam Bainal Adzani Wal Iqamati no 625 ( ini adalah lafadznya )
Muslim Kitabu Shalaatil Musafiriin Wa Qashruha bab Istihbabi Rak’ataini Qabla Shalaatil Maghrib no 826 (lihat syarah muslim)
Ahmad 3/280 no 13571
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كُنَّا بِالْمَدِينَةِ فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ لِصَلاَةِ الْمَغْرِبِ ابْتَدَرُوا السَّوَارِىَ فَيَرْكَعُونَ رَكْعَتَيْنِ رَكْعَتَيْنِ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ الْغَرِيبَ لَيَدْخُلُ الْمَسْجِدَ فَيَحْسِبُ أَنَّ الصَّلاَةَ قَدْ صُلِّيَتْ مِنْ كَثْرَةِ مَنْ يُصَلِّيهِمَا
Bersumber dari Anas bin Malik r.a dia berkata : Ketika kami di Madinah, apabila muadzdzin mengumandangkan adzan buat shalat maghrib, maka orang orang bersegera menghampiri tiang tiang, mereka mengerjakan shalat 2 raka’at, sehingga jika ada orang asing ( yang baru datang ) memasuki masjid maka dia akan menyangka bahwa shalat maghrib telah didirikan dikarenakan banyaknya yang mengerjakan ( shalat 2 raka’at sebelum maghrib tersebut )
Hadits shahih riwayat Muslim Kitabu Shalatil Musaafiriin bab 55 no 837
KESIMPULAN AKHIR :
- SHALAT SUNNAH RAWATIB YANG MUAKKAD boleh dikerjakan 10 atau 12 raka’at. Tetapi lebih utama adalah 12 raka’at.
- SHALAT SUNNAH RAWATIB YANG GHAIRU MUAKKAD jumlahnya 8 raka’at
Wallahu A’lam.
Oleh : Ustadz Mubarak Abdul Rahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar