Sabtu, 18 Maret 2017

APAKAH BENAR ORANG TUA RASULLULLAH MENINGGAL MASIH BELUM MEMELUK ISLAM

1. TENTANG KELUARGA BEBERAPA RASUL TERDAHULU , ADA YANG KAFIR , TIDAK ADA KHILAFIYAH DIANTARA UMAT ISLAM , KARENA KISAH MEREKA DISEBUTKAN OLEH ALLAH DALAM AL QUR’AN.
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
وَنَادَى نُوحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِي مِنْ أَهْلِي وَإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ الْحَاكِمِينَ
قَالَ يَا نُوحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْرُ صَالِحٍ فَلَا تَسْأَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّي أَعِظُكَ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah," Dan air pun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang yang dhalim."
Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya."
Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (haqiqat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan."
Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (haqiqat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi."
Al Qur’an surah Hud ayat 44-47

ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَامْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)"
Al Qur’an surah At Tahrim ayat 10

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ إِلا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لأوَّاهٌ حَلِيمٌ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.
Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.
Al Qur’an surah At Taubah ayat 114

2. ADAPUN TENTANG ORANG TUA NABI MUHAMMAD SAW , UMAT ISLAM BERBEDA PENDAPAT.
Ada yang mengatakan bahwa mereka wafat dalam keadaan Islam dan ada yang berpendapat tidak.
1. YANG BERPENDAPAT BAHWA ORANG TUA RASULULLAH SAW WAFAT DALAM KEADAAN ISLAM 
Ini adalah pendapat imam As Suyuthi dan yang sefaham dengannya.
Alasannya :
Pemahaman terhadap firman Allah swt
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولا
Dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus seorang Rasul.
Al Qur’an surah Al Isra’ ayat 15

PENJELASAN :
Ayat ini difahami bahwa : 
Umat manusia yang hidup pada zaman tidak adanya Rasul  yang diutus kepada mereka, maka mereka tidak akan disiksa. 
Orang tua Rasulullah saw dianggap hidup pada zaman fatrah , yaitu zaman kekosongan , tidak adanya seorang Nabi yang diutus kepada mereka.
Maka orang tua Nabi saw mendapatkan jaminan tidak akan disiksa oleh Allah swt.

2. YANG BERPENDAPAT BAHWA ORANG TUA RASULULLAH SAW WAFAT DALAM KEADAAN BELUM ISLAM 
Diantaranya adalah Ibnul Jauzi dan yang sefaham dengannya
Alasannya :
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ أَبِى قَالَ « فِى النَّارِ ». فَلَمَّا قَفَّى دَعَاهُ فَقَالَ « إِنَّ أَبِى وَأَبَاكَ فِى النَّارِ
Bersumber dari Anas , bahwasanya ada seorang laki laki bertanya : Wahai Rasulullah , di manakah tempat ayahku (kelak)  ?
Rasulullah saw bersabda : Di neraka.
Ketika laki laki itu  berpaling (beranjak pergi), Rasulullah saw memanggilnya , lalu bersabda : Ayahku dan ayahmu di neraka.
Hadits shahih riwayat Muslim Kitabul Iman bab 88 no 203

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « اسْتَأْذَنْتُ رَبِّى أَنْ أَسْتَغْفِرَ لأُمِّى فَلَمْ يَأْذَنْ لِى وَاسْتَأْذَنْتُهُ أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأَذِنَ لِى
Bersumber dari Abu Hurairah r.a dia berkata : Rasulullahs aw bersabda : Aku meminta idzin kepada Tuhanku untuk memintakan ampunan buat ibuku , tetapi Dia tidak mengidzinkanku.
Lalu aku meminta idzin kepada-Nya untuk menziarai quburnya , kemudian Dia mengidzinkanku
Hadits shahih riwayat Muslim Kitabul Janaiz bab 36 no 976

PENJELASAN :
Hadits  ini seakan menjadi penjelasan buat firman Allah swt , bahwa umat Islam dilarang memintakan ampunan buat orang kafir walupun dia adalah kerabatnya sendiri :
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka Jahanam.
Al Qur’an surah At Taubah ayat 114

DARI SAYA :
Saya tidak mau sibuk menghabiskan waktu saya buat mempertentangkan persoalan ini.
Apakah orang tua Nabi saw wafat dalam keadaan Islam atau tidak , tidak akan menambah kebaikan atau keburukan dalam catatan buku ‘amal saya. Orang tua Rasulullah saw adalah urusan Allah swt.
Oleh karena itu saya berhenti membahas masalah ini sampai di sini . Saya serahkan keadaan orang tua Nabi saw kepada Allah saw.

SAYA MEMILIH BERDIAM DIRI
Wallahu A’lam.
Oleh : Ustadz Mubarak Abdul Rahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG HIJRAH MENANTI