Rabu, 29 Maret 2017

HADITS KEUTAMAAN PUASA RAJAB

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بن عَبْدِ الْعَزِيزِ ، حَدَّثَنَا مُعَلَّى بن مَهْدِيٍّ الْمَوْصِلِيُّ ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بن مَطَرٍ الشَّيْبَانِيُّ ، عَنْ عَبْدِ الْغَفُورِ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ، عَنْ أَبِيهِ ، قَالَ عُثْمَانُ : وَكَانَتْ لأَبِيهِ صُحْبَةٌ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : رَجَبٌ شَهْرٌ عَظِيمٌ ، يُضَاعِفُ اللَّهُ فِيهِ الْحَسَنَاتِ ، فَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ رَجَبٍ فَكَأَنَّمَا صَامَ سَنَةً ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ سَبْعَةَ أَيَّامٍ غُلِّقَتْ عَنْهُ سَبْعَةُ أَبْوَابِ جَهَنَّمَ ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ فُتِحَتْ لَهُ ثَمَانِيَةُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ عَشَرَةَ أَيَّامٍ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ شَيْئًا إِلا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا نَادَى مُنَادٍ فِي السَّمَاءِ قَدْ غُفِرَ لَكَ مَا مَضَى فَاسْتَئْنِفِ الْعَمَلَ ، وَمَنْ زَادَ زَادَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ، وَفِي رَجَبٍ حَمَلَ اللَّهُ نُوحًا فِي السَّفِينَةِ فَصَامَ رَجَبًا ، وَأَمَرَ مَنْ مَعَهُ أَنْ يَصُومُوا ، فَجَرَتْ بِهِمُ السَّفِينَةُ سِتَّةَ أَشْهُرٍ ، آخِرُ ذَلِكَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ أُهْبِطَ عَلَى الْجُودِيِّ فَصَامَ نُوحٌ وَمَنْ مَعَهُ وَالْوَحْشُ شُكْرًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ، وَفِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ أفْلَقَ اللَّهُ الْبَحْرَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ ، وَفِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ تَابَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى آدَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مَدِينَةِ يُونُسَ ، وَفِيهِ وُلِدَ إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Telah mengkhabarkan kepadaku Ali bin Abdul Aziz , telah mengkhabarkan kepadaku Mu’allaa bin Mahdi Al Maushili , telah mengkhabarkan kepadaku Utsman bin Mathar Asy Syaibani dari Abdul Ghafur ya’ni ibnu Sa’id dari Abdul Aziz dari ayahnya - Utsman berkata : ayahnya adalah seorang shahabat - dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Rajab adalah bulan yang agung.
Allah melipat gandakan pahala kebaikan di dalam bulan ini.
Barangsiapa yang berpuasa sehari di dalam bulan Rajab maka dia seperti puasa 1 tahun penuh.
Barangsiapa yang berpuasa 7 hari di dalam bulan Rajab maka ditutup baginya 7 pintu jahannam.
Barangsiapa yang berpuasa 8 hari di dalam bulan Rajab maka dibuka baginya 8 pintu surga
Barangsiapa yang berpuasa 10 hari di dalam bulan Rajab maka tidaklah dia meminta sesuatu kepada Allah melainkan pasti Allah akan memberikanya.
Barangsiapa yang berpuasa 15 hari di dalam bulan Rajab  .... dst
Hadits riwayat Ath Thabrani dalam kitab Mu’jam Al Kabir jilid 6 halaman 69 dadits no 5538

Di dalam sanadnya ada rawi Utsman bin Mathar
Imam Ibnu Hibban berkata : Dia banyak meriwayatkan hadits hadits palsu .
Kemudian ada rawi lainnya bernama Abdul Ghafur (guru dari rawi Utsman bin Mathar)

Imam Ibnu Hibban berkata : Dia adalah salah satu dari tukang membuat hadits palsu yang kemudian disandarkan kepada orang orang yang tsiqah semisal kepada Ka’ab dan lainnya.
Tidak halal dituliskan dan dibacakan haditsnya kecuali untuk peringatan (kepada orang lain)

Imam Al Haitsami berkata : Dia adalah rawi yang matruk

Syaikh Al Albani berkata : ini adalah hadits MAUDHU’ (Palsu).
(Bukan sabda Rasulullah saw).

LIHAT : 
* Kitab Majma’uz Zawaid jilid 3 halaman 329 hadits no 5132
* Kitab Silsilah Al Ahaadiitsa Adh Dha’iifah Wal Maudhuu’ah jilid 11 halaman 691 hadits no 5413 

DARI SAYA :
Hadits ini bukan sabda Rasulullah saw. Maka tidak dibenarkan siapapun menyampaikannya kepada orang lain atas nama Rasulullah saw.
Jika tetap melakukannya demikian , maka sama saja dengan berdusta atas nama Rasulullah saw. Didapati banyak hadits shahih yang diriwayatkan oleh imam Al Bukhari , Muslim, dll , yang bersumber dari banyak shahabat : Ali r.a , Abu Hurairah r.a , Abdullah bin Zubair r.a , Al Mughirah bin Syu’bah dll dengan DERAJAT YANG MUTAWATIR  tentang ancaman berdusta atas nama Rasulullah saw , diantaranya :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Bersumber dari Abu Hurairah r.a dia berkata : Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaknya dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka
Hadits shahih riwayat Muslim dalam Muqaddimah Kitab Shahihnya bab 2 no 3

PERINTAH AGAR MENELITI BERITA YANG DI DENGAR SEBELUM DISEBARKAN :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
Bersumber dari  Abu Hurairah r.a  dia berkata : Rasulullahs aw bersabda : Cukuplah seseorang dikatakan berdusta bila menceritakan segala hal yang ia dengar.” 
Hadits shahih riwayat Muslim dalam Muqaddimah Kitab shahih nya bab (3) Larangan Menyampaikan Semua yang Didengarkan hadits no 5

IMAM  NAWAWI  berkata :
وَأَمَّا مَعْنَى الْحَدِيث وَالْآثَار الَّتِي فِي الْبَاب فَفِيهَا الزَّجْر عَنْ التَّحْدِيث بِكُلِّ مَا سَمِعَ الْإِنْسَان فَإِنَّهُ يَسْمَع فِي الْعَادَة الصِّدْق وَالْكَذِب ، فَإِذَا حَدَّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ فَقَدْ كَذَبَ لِإِخْبَارِهِ بِمَا لَمْ يَكُنْ
Adapun makna hadits ini dan makna atsar-atsar yang semisalnya adalah :  peringatan dari menyampaikan setiap berita yang didengarkan oleh seseorang, karena mungkin saja dia mendengar kabar yang benar dan yang dusta, maka jika ia menyampaikan setiap yang ia dengar, berarti ia telah berdusta karena menyampaikan sesuatu yang tidak terjadi.
Maksudnya :  jika seseorang tidak memastikan kebenaran suatu berita yang ia dengar (kemudian dia sebarkan), mungkin saja berita yang ia dengar benar dan bisa dusta, 
Oleh karena itu ,  jika ia menyampaikan semua yang ia dengar, ia tidak akan lolos dari kedustaan.
RINGKASNYA : orang yang tidak memastikan kebenaran berita yang ia dengar kemudian dia menyebarkan semuanya maka dia dapat dihukumi sebagai pendusta.

DARI SAYA :
KOREKSI INI ADALAH PEMBELAJARAN , UNTUK MEMPERBAIKI  KESALAHAN MASA LALU.

MAKA TIDAK APA APA JIKA DI MASA LALU KITA MELAKUKAN KESALAHAN.

SETELAH ILMU DIDAPATKAN ,  HENDAKNYA KITA MEMPERBAIKI DIRI UNTUK SENANTIASA LEBIH BAIK DARI SEBELUMNYA.

JANGAN MUDAH MENYEBARKAN SESUATU KITA SENDIRI BELUM MEMASTIKAN KEBENARANNYA

WALLAHU A’LAM.
Oleh : Ustadz Mubarak Abdul Rahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG HIJRAH MENANTI