Kamis, 11 Agustus 2016

BERWUDHU' DENGAN GAYUNG




عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ الأَنْصَارِىِّ - وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ - قَالَ قِيلَ لَهُ تَوَضَّأْ لَنَا وُضُوءَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. فَدَعَا بِإِنَاءٍ فَأَكْفَأَ مِنْهَا عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا ثَلاَثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا كَانَ وُضُوءُ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم

Bersumber dari Abdullah bin Zaid bin ‘Ashim Al Anshari r.a , dan dia adalah termasuk generasi shahabat. Pernah dikatakan kepadanya : Berwudhu’lah dihadapan kami seperti wudhu’nya Rasulullah saw.
Maka Abdullah bin Zaid r.a minta dibawakan sebuah wadah ( sejenis baskom ) yang berisi air, kemudian dia menuangkan air yang ada pada wadah tersebut pada kedua tangannya dan dia cuci kedua tangannya , (dia berbuat seperti itu 3 kali)
Kemudian dia masukkan tangannya , lalu dia keluarkan dan dia berkumur kumur dan naikkan air ke hidung dengan secedokan tangan itu saja. Dia berbuat seperti itu 3 kali. Kemudian dia masukkan tangannya,  lalu dia keluarkan dan dia cuci wajahnya, dia berbuat seperti itu 3 kali. Kemudian dia masukkan tangannya , lalu dia keluarkan dan dia
cuci kedua tangannya sampai siku 2 kali 2 kali. Kemudian dia masukkan tangannya , lalu dia keluarkan, terus dia mengusap kepalanya dengan kedua tangannya , dia memulainya dari bagian depan kemudian dia tarik ke belakang. Kemudian dia membasuh kedua kakinya sampai dengan mata kaki. Setelah itu dia berkata : seperti inilah sifat wudhu’ Rasulullah saw

Hadits riwayat Muslim Kitabuth Thaharah bab 7 no 235

 
Derajat hadits ini shahih

Oleh : Ustadz Mubarak Abdul Rahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG HIJRAH MENANTI