Senin, 22 Agustus 2016

SHOLAT TOBAT

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْمُغِيرَةِ عَنْ عَلِىِّ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بْنِ الْحَكَمِ الْفَزَارِىِّ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا يَقُولُ إِنِّى كُنْتُ رَجُلاً إِذَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَدِيثًا نَفَعَنِى اللَّهُ مِنْهُ بِمَا شَاءَ أَنْ يَنْفَعَنِى بِهِ وَإِذَا حَدَّثَنِى رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ اسْتَحْلَفْتُهُ فَإِذَا حَلَفَ لِى صَدَّقْتُهُ وَإِنَّهُ حَدَّثَنِى أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّى ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ». ثُمَّ قَرَأَ هَذِهِ الآيَةَ (وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
قال الشيخ الألباني : صحيح
تعليق شعيب الأرنؤوط : إسناده صحيح

Bersumber dari Abu Bakar Ash Shiddiq r.a dia berkata : Aku mendengar Rasullah  saw bersabda  : Tidaklah seseorang melakukan dosa kemudian dia berdiri , lalu dia bersuci kemudian mengerjakan shalat, kemudian dia meminta ampun kepada Allah , melainkan Allah pasti mengampuni dosanya.
Kemudian Nabi saw membaca ayat :

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
(Al Qur’an surah Ali Imran ayat 133)

Hadits riwayat Tirmidzi kitabush shalah bab (298) maa jaa-a fish shalaati ‘indat taubah No. 406 dan 3009. dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani dan Ahmad Syakir.

Abu Dawud kitabut tafsiir bab (26) fil istighfaarNo. 3009. Dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani 

Ibnu Majah kitabu Iqaamatish shalaah bab (193) Maa jaa-a fii annash shalaata kaffaaratun No. 1395 Dinilai hasan oleh syaikh Al Albani.

Ahmad 1/2  hadits no 2 dinilai shahih oleh syaikh Al Arna  uth

Penjelasan :
Dari hadits ini didapati kesimpulan bahwa : shalat taubat adalah shalat yang dilakukan ketika seseorang baru saja melakukan perbuatan dosa, sebagai bagian dari permohonan ampun yang akan  dilakukannya kepada Allah.

Gambarannya, seseorang melakukan perbuatan dosa yang tidak disadarinya , atau dia sangat tidak mampu melawan godaan syaithan untuk melakukannya.

Setelah melakukan perbuatan dosa itu , dia ingat kepada Allah , dan sangat menyesali perbuatannya.

Kemudian dia berwudhu dan membaguskan wudhunya

Kemudian dia shalat 2 raka’at.

Kemudian dia memohon ampun kepada Allah atas apa yang baru saja dilakukannya.

Maka, dia mendapat janji dari Allah bahwa dosa yang baru dilakukannya tersebut diampuni oleh Allah swt.

INILAH YANG DISEBUT OLEH PARA ULAMA DAN DITULIS DI KITAB KITAB FIQIH SEBAGAI SHALAT TAUBAT.

Catatan :
Di dalam riwayat Tirmidzi tidak disebutkan jumlah raka’at dan perintah membaguskan wudhu’
Jumlah shalat taubat 2 raka’at dan perintah membaguskan wudhu dalam shalat taubat , saya dapati di dalam riwayat Abu Dawud no 3009 , Ibnu Majah no 1395  serta riwayat Ahmad 1/2  hadits no 2

Muncul sebuah pertanyaan 

apakah ada dalil tentang sholat taubat bagi yang akan menunaikan ibadah haji

TAMBAHAN :

Shalat taubat yang dikaitkan dengan akan berangkat haji tidak saya dapati sebagai ajaran dari  Rasulullah saw.

Maka saya memilih tidak mengamalkannya.

Wallahu A’lam.
Oleh : Ustadz Mubaraq Abdul Rahim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TENTANG HIJRAH MENANTI